Daftar Blog Saya

Kamis, 29 Mei 2014

Don't judge, u don't know that yet


Kalau kita menyayangi seseorang kita pasti peduli. Tulisan ini untuk dia yang peduliku berat.
Judul tulisannya ; don’t judge, u don’t now that yet

Jadi, dahulu mungkin sampai sekarang. Sy termasuk orang yang suka sekali mempersiapkan segala sesuatunya jauh sebelum hal tersebut terjadi. Hal ini mungkin baik, sebenarnya sangat baik. Jadi kita jauh lebih bersiap-siap menghadapi segala sesuatunya. Namun ternyata hal  ini perlu catatan kaki. Sebab jika tidak dilihat dengan jernih, hal ini membuahkan banyak spekulasi dan ketakutan. Seperti waktu sebelum menikah, saat melihat gosip atau mendengar cerita pernikahan atau rumah tangga teman/ keluarga, saya dan beberapa teman curhat kerap kali memberikan pendapat dan menjustifikasi penuh emosi. Disertai bait-bait kalau sy menikah nanti, kalau saja sy diposisi itu, kalau sy pikirnya sih, harusnya begini dan begitu. Penuh penghakiman dan spekulasi yang tidak berdasar. Khas anak muda menjelang mature yang senang baca filsafat. Setelah menikah ternyata sy mulai melihat segala sesuatunya   berbeda. Terlalu banyak hal yang berbeda dari apa yang dahulu sy pikirkan dan rencanakan. Namun hal ini tidak bermakna negatif, Cuma ternyata saya menyikapinya berbeda dari apa yang dulu sy rencanakan. Tapi rasanya dibandingkan dengan rencana sy yang dulu, keputusan ini lebih bijaksana dan membahagiakan semua orang.

 Yang ingin saya ceritakan dari ceramah diatas adalah kadang kita memikirkan terlalu banyak hal, kecerdasan membawa kita pada terlalu banyak hipotesis. Keseharian dari dunia kita yang rumit ribet ramai makin meneggelamkan kita dalam jaring-jaring  kompleksitas pemikiran yang rumit. Kita lantas cenderung lupa pada kesederhanaan, prinsip, prioritas, dan penting.

Contohnya, dulu sy berpikir menikah pasti rumit, maka kita perlu menyepakati banyak hal, seperti sy tetap boleh keluar malam untuk rapat, tidak pindah dari rumah orang tua, dan banyak yang sy juga sudah lupa. Namun ternyata tidak perlu banyak kesepakatan dalam pernikahan, tidak perlu terlalu banyak uang juga, tidak perlu mengurangi bersenang-senang juga. Cukup memilih menjadi istri beserta konsekuensinya, maka semua akan berjalan biasa. Tetap penuh senang-senang dengan cara yang berbeda saja. Maka cukup Jemilih menikah dengan segala konsekuesinya dan jangan menyerah. Tidak ada yang terlalu sulit kok. Ahahaha… gagal fokus nih, Makin njlimet yaa ceritanya…


Maksud saya, marilah menyederhanakan segala-sesuatunya, terutama isi pikiran kita. Berhenti terlalu banyak menjustifikasi segala seuatu yang kadang bahkan tidak bersentuhan dengan kita. Belajarlah untuk menikmati ketidak tahuan kita atas sesuatu yang tidak membawa kebaikan untuk kita dan orang-orang yang kita sayangi. Maka, marilah hargai saudara dan sahabat,  mereka pasti berbuat banyak salah karena Cuma mereka yang tulus peduli. Kerjakan permintaan orang tua kita sekalipun itu mengganggu agenda2  pencapaian hidup pribadi kita, karena mereka tidak hidup selamanya. Berdoa banyak banyak, semoga ilmu pengetahuan kita tidak membawa kita pada kesesatan pikir, kebutaan hati, dan kekurangan kebahagiaan. Amin…

Jumat, 07 Februari 2014

2013 in a flash – Part 2

It took me on february to finally typing this note. Bukannya terlalu sibuk ala-ala ibu pejabat atau versi ibu rumah tangga penuh dedikasi urus suami dan anak sampe seisi rumah tidak punya kemandirian pribadi  (mikirin seseorang yang total abis menggeluti profesi ibu rumah tangga tulen, definitif, officially, nothing compares, tidak terbantahkan dan terduakan. #lebay). Tapi kehamilan trimester 3 itu seperti lagi berlayar, ombaknya mantep, anginnya sepoi-sepoi jadi bawaannya ngantuk plus laper. I luv pregnancy so much deh.



So, 2013 gave me another beautifull gift from God. A baby in a belly. Hiks, senengnya. After 6 mos of our marriage, sudah puas dengan rangkaian bulan madu, cita-cita pacaran HOT2-an setelah menikah, jalan-jalan kesana sini. Mama papa,  mertua, keluarga, dan teman-teman  mulai ribut persoalan testpack sudah positif atau belum. Sebagai anak satu-satunya semua keluarga  memang seolah sangat excited menambah anggota keluarga inti, biar lebih rame. And finally doa dan usaha terjawab.

I have a baby in my belly and it feels extremely amaizing.

About my recidency stuff, it walks fine. Stay on the track. I do my night shift, papers, journals, and other presentation stuff. At my first 3 mos of pregnancy it fells queit exhausting considering the hormones makes you fatigue easily, nausea and randomly ended vomiting. But thank god for me this isnt torturing me much. At least I can still doing my school work. Seperti yang wajib dan niscaya kita percayai, Tuhan tidak pernahmemberikan cobaan diluar kemampuan kita dan selalu lah berprasangka baik. Maka semua kebaikan akan datang. Di usia kehamilan trimester pertama, sy dapat stase Pediatric Cardiology. Stase ini belajarnya memang banyak, secara mempelajari jantung anak hingga komplikasinya di masa dewasa cukup bikin otak keriting, tapi enaknya stase ini tidak mewajibkan jaga malam. Jadi minimal ditengah perubahan hormonal selama hamil awal, I can still have a good sleep at night. Alhamdulilah.

Selesai dengan 3 bulan pertama, semua keluhan menghilang begitu saja. Trimester 2 itu surga-nya hamil. Almoust complaining nothing. I have a good mood in almost every stuff. Eating, studying, even making l--e #ahhaahaaaaa. Dalam situasi aman ini, sesuai kurikulum sekolah I have to go to spore.

Jadi, Pendidikan Dokter Spesialis Jantung UNHAS bekerja sama dengan Singapore General Hospital untuk beberapa bidang yang belum terlalu maju di Indonesia seperti Electrophysiology Study (EP), Nuclear Medicine, etc. Maka berangkatlah ibu hamil ini belajar ke negeri orang, membawa janin usia 3 bulan. Dalam cemas takut bayinya kenapa-kenapa, mana bertugas dan belajar dekat radiasi. Belum lagi semua orang singapore itu jalannya cepet-cepet abis, kemana-mana naik bus, rute jalan kaki bisa sampe 10 kilo/hari, mata kuliahnya canggih, belajarnya mesti dobel, fiuhh…bikin sesak napas juga kadang-kadang. Tapi diantara semua urusan sekolah, urusan kesehatan kehamilan punya porsi doa paling besar tiap habis sujud. Untuk bayi yang ada di kandungan itu, Cuma bisa jaga diri, berdoa dan meyakini bahwa Tuhan menjaga dia lebih baik dari apa yang ibu bapaknya sekalipun mampu usahakan.  

  Desember coming… ga terasa setaun sudah menikah, sekarang hamil 5 bulan. Alhamdulilah. Kita memutuskan Taun baruan di Jogja, kebetulan ada sodara yang nikah tanggal 1 Januari 2014. Seruuu yaaa? Nikah di awal taun, jadi ga bakal lupa tanggal anniversary pastinya. Taun baruan mr and mrs. Herik d Jogja itu hampir sama makassar lah, banyak kembang api, dsb. Tapiii sebenernya ga total juga taun baruan-nya soalnya kita berdua pas jam 12 malamnya Cuma bobok d hotel.  Mungkin pada dasarnya kami bukan pasangan penganut wajib taun baruan gegap gempita seperti kebanyakan orang. Karena ngantuk dan cape, yaa bobok aja. Toh, Bukan angka 31 menjadi 1 atau 2013 bertambah 1 jadi 2014 yang penting, tapi bagaimana setiap detiknya telah terlewati dengan sempurna. Memaknai waktu tidak sebatas angka tapi perjalanan nilai itu baru namanya hidup. Yaa gak sih?


Btw, Happy 2014 people. Thank you so much 2013 you’ve been so good for me.  End…

Rabu, 08 Januari 2014

2013 in a flash – part 1



This is my first note after nearly a year without blogging stuff. 2013 bring me to a new path of life. I get a new life, a new beginning, a new family, and a new title- dunia akherat- as a wife. It was so excited, so busy in an instance, so what could I say about 2013? ….. it was my year of happiness. Although nothing is perfect as it suppose to be, eventually all bad things has their silver linings, so I guess in the end everything happens for a reason. It’s our job to see the lesson behind every scene that GOD’s prepared for us. 

For instance, I celebrated my wedding on january 5th 2013, which is also my birthdate, my 27th years old ceremony… I have no gifts unlike the previous year, but when you finally stand in front of most of your lovable family and friends whose giving their bless for your future, celebrating your wedding day with happiness, I can simply say, I want nothing more such a birthday present.
Namanya Suardi Herik a.k.a mr. herik. Mantan pacar selama 4 tahun yang akhirnya setelah berbagai perbedaan budaya, cara hidup, kegalauan, putus nyambung, tidak direstui kiri kanan, akhirnya as what people said love (baca:Jodoh)  will always find the way gals. So be it…


Status : MENIKAH. Yeiyyaa… awalanya pernikahan ini direncanakan pada bulan Nopember 2012, namum dengan berbagai pertimbangan persiapan, mencari gedung yang pas, hitung hitung keuangan, akhirnya kita mundur ke Januari, kebetulan tgl 5 Januari itu adalah hari Sabtu, kebetulan-kebetulan yang lain juga saling tarik menarik menempel, mewujud jadi resepsi pernikahan yang kami adakan di Maraja Ballroom Hotel Sahaid Jaya Makassar, 5th Januari 2013 at 7-10 pm. Dengan adat Bugis Makassar lengkap Baju Bodo + lipa’ Sa’be. Malam Dikelilingi keluarga dengan seragam warna warni, ponakan berlarian kiri kanan, dan teman-teman datang pasang-pasangan. Hmmm bahagianya.
But. there’s  this one little thing that always cross the conversation about the wedding ceremony until nowdays, one thing that lil bit unpredicted behind every plan that we’ve prepared. It’s the beautifull rain. Aahhahaaaaa… yaaa iyyalaaahhh Januari ini, emang musim ujan kaaaannn? Kita jadinya berspekulasi, hujan tuh tanda rejeki-nya bakal kayak ujan. Mengalir lancar. Amin. Satu lagi bukti Pawang Hujan tetep butuh restu Tuhan. LOL.

 Kejadian yang ga kalah huru haranya adalah hari Akad nikah kita ini bertepatan dengan hari pendaftaran calon Walikota Makassar, efek domino-nya dalam rangka pengamanan maka hampir semua ruas jalan protokol ditutup selama waktu pendaftaran. Jadilah rombongan manten pria harus rela berangkat subuh dan sudah standby sekitar rumah dari jam 6, sudah tiba dirumah jam 8.30 sementara manten wanita baru balik dari salon make up jam 9. Ahahahaaa kebayang kan manten wanita datang   telat, semua undangan dah pada dateng. It’s really a SHOW. Tiap kali cerita-cerita masa lalu berdua suami, hal ini selalu bisa bikin kita senyum-senyum dongo* (bodoh dalam bahasa makassar).

Tapi yang namanya pernikahan it always has it own stories, and in the end, it will always brings laughter and joy. Even it gave u tears, it’s the tear of happiness.  

My recipe during this short one year of my marriage is, keep it simple. Yang sederhana itu cenderung menyempurna, jadi dengan menjalaninya sederhana it feels so perfect. Last but not least, Thank you God for all the bless, seseungguhnya hidup mati ku hanya demi menyembah kepadaMU. Amin YRA